Wednesday, July 25, 2012

SUKU KUBU

Suku Kubu yang juga dikenal sebagai Suku Anak Dalam atau Orang Rimba adalah salah satu suku bangsa minoritas yang hidup di Pulau Sumatera, tepatnya di Provinsi Jambi dan Sumatera Selatan. mereka mayoritas hidup di Provinsi Jambi dengan perkiraan jumlah 200.000 orang.
Menurut tradisi lisan, Suku Anak Dalam adalah orang Maalau Sesat yang lari ke hutan rimba sekitar Air Hitam, Taman Nasional Bukit Duabelas. Mereka kemudian dinamakan Moyang Segayo. Tradisi lain menyebutkan mereka berasal dari Pangaruyung-Sumatera Barat yang mengungsi ke Jambi. Ini diperkuat oleh kenyataan adat Suku Anak Dalam mempunyai kemiripan bahasa dan adat dengan Suku Minangkabau, seperti sistem matrilineal.
Secara garis besar di Jambi mereka hidup di tiga wilayah ekologis yang berbeda, yaitu Orang Kubu yang berada di Utara Provinsi Jambi (sekitar Taman Nasional Bukit 30), Taman Nasional Bukit 12, dan wilayah Selatan Provinsi Jambi (sekitaran jalan lintas Sumtera). Mereka hidup secara nomaden dan mendasarkan hidup mereka pada berburu dan meramu, walaupun banyak dari mereka sekarang sudah memiliki ladang karet dan pertanian lainnya. Mayoritas mereka menganut kepercayaan Animisme, namun ada juga beberaa puluh keluarga Suku Kubu yang pindah ke agama Islam.
Namun kehidupan mereka sangat mengenaskan seiring dengan hilangnya sumber daya hutan yang ada di Jambi dan Sumatera Selatan, serta proses-proses marginalisasi yang dilakukan oleh suku bangsa dominan (Suku Melayu) yang ada di Jambi dan Sumatera Selatan. Haruskah Suku Kubu mengalami kepunahan..??? Haruskah keragaman suku, bangsa, dan budaya Indonesia berkurang..??? PR buat kita semua..!

Sumber : http://id.wikipedia.org
Photo : http://matanews.com


Tuesday, July 24, 2012

Ngapain Jalan-jalan di Indonesia..

Apa yang Anda fikirkan dengan judul di atas? Apakah dengan muka memerah Anda berfikir "Wah, meremehkan nich.." atau dengan bersemangat Anda mengatakan "Yo'i, ngapain jalan-jalan koq cuma disini-sini aja.. Ga keren.. Ga bergengsi..". Apapun pendapat Anda Saya hargai jika memang alasannya baik. Namun jika alasannya karena ga keren, ga bergengsi dan lain sebagainya, nah.. mari kita kupas alasannya untuk jalan-jalan di Indonesia. OK, ga usah ngalor ngidul ngulon ngetan, monggo disruput..
Wakatobi

Serba ada
Jenis wisata apa yang Anda inginkan? Wisata alam atau minat khusus (laut, gunung, gua, tebing, sungai), budaya, belanja, flora dan fauna. Indonesia bisa memberikannya untuk Anda nikmati. Laut Indonesia sudah tidak perlu diragukan lagi. Dunia bawah laut Raja Ampat, Wakatobi, Krimunjawa, dan lainnya sudah terkenal di seluruh dunia. Tersedia juga pantai dengan pasir putih sehalus tepung, juga ada pasir merah muda berbutir-butir. Bagi pecinta gunung, pastinya tahu bahwa Indonesia memiliki gunung berapi paling banyak di dunia. Bagi para pengeksplor dunia bawah tanah, terlalu banyak gua di Indonesia sehingga tak dapat dihitng dengan jari. Sungai-sungainya juga menantang Anda untuk sport jantung dengan arung jeram. Dan ada banyak taman nasional bagi pecinta flora dan fauna.
Taman Nasional Bromo-Tengger-Semeru
Dengan beragam suku, etnis, serta situs-situs candi peninggalan kerajaan kuno, Indonesia memiliki keragaman budaya. Jakarta merupakan kota dengan pusat perbelanjaan terbanyak, cocok untuk Anda yang hobi berbelanja dan mencari barang-barang unik. Gedung tua yang bersejarah juga ada.

Ramah
Banyak yang mengatakan bahwa orang Indonesia tak seramah dulu. Tapi sepertinya pendapat tersebut agak bertolak belakang dengan kenyataan yang ada. Bahkan di kota besat seperti Jakarta yang konon masyarakatnya individualis. Jika Anda tersesat atau tidak tahu harus naik angkutan apa untuk menuju suatu tempat, jangan ragu-ragu untuk bertanya, pasti akan dibantu. Saya mengalaminya sewaktu di Jakarta. Di negara lain belum tentu.

Murah
Murah atau mahal memang relatif. Jika Anda berada di daerah Aceh misalkan, berjalan-jalan ke Indonesia bagian Timur tentu lebih mahal daripada ke negara tetangga. Tapi jangan lupa ada harga ada rupa, dengan kata lain apa yang Anda bayar sebanding dengan yang didapat. Melihat Komodo, satu-satunya hewan purba yang tersisa atau nyantai di pinggir pantai berpasir merah muda jelas lebih seru dan membanggakan daripada berphoto di depan menara kembar atau maindi taman hiburan. Jelas, karya manusia tidak akan pernah bisa mengalahkan karya agung ciptaan Tuhan.
Pink Beach, Pulau Komodo
Nah, supaya murah kunjungilah tempat-tempat yang dekat dengan tempat tinggal Anda. Atau cari tiket penerbangan yang murah jauh hari sebelum tanggal keberangkatan. Biasanya ada tiket promo.

Lebih Mudah
Yang dimaksud lebih mudah disini yaitu mengenai bahasa dan budaya, bukan cara menjangkau lokasinya. Makin terpencil suatu daerah biasanya makin kuat adatnya. Karena kita masih sebangsa,bahasa tubuh ataupun ekspresi masih mudah untuk dimengerti sehingga dapat memperkecil resiko kesalahfahaman.

Gengsi
Salah satu alasan orang Indonesia jalan-jalan ke luar negeri adalah karena gengsi. Padahal kurang bergengsi apa kalau Anda sudah berkeliling Indonesia. Sangat miris sekali melihat orang yang jalan-jalan di luar nergeri tapi tidak tahu kenindahan negeri sendiri. Masak turis luar negeri lebih tahu kenindahan negeri kita..? Gengsi donk..
Candi Borobudur

Perbaikan Kehidupan
Bila keadaan ekonomi Anda baik-baik saja dan tidak peduli dengan kondisi ekonomi negara, sebaiknya Anda berfikir ulang. Kondisi ekonomi negara selalu mempengaruhi kondisi ekomi penduduknya. Dengan jalan-jalan di negeri sendiri, berarti kita turut memperbaiki kondisi perekomian negara, yang efeknya juga  akan kembali kepada kita. Mengapa demikian?
Menghabiskan uang di negeri sendiri menyebabkan uang tersebut tidak 'minggat' ke luar negeri. Yach ibarat uang dari kantong kanan pindah ke kantong kiri, ga pindah ke kantong orang lain.
Kelimutu, Danau Tiga Warna

Baik kawan, itulah beberapa alasan mengapa kita jalan-jalan ke luar negeri kalau negeri sendiri belum tutas di jelajahi. Semoga Anda sependapat dengan saya untuk lebih mengutamakan jalan-jalan dinegeri sendiri agar dapat lebih memaknai arti Cinta Tanah Air.
Terimakasih.

Source : www.id.travel.yahoo.com
Photo : berbagai sumber