Untuk para orang tua yang mempunyai bayi ataupun balita,
tentunya pernah atau malah selalu menggunakan popok sekali pakai untuk buah
hati tercinta. Namun tahukah anda bahwa di luar sana ada oknum yang melakukan
kecurangan demi mendapat untung yang berlebih? Mereka membuat popok rekondisi
untuk dijual ke masyarakat umum. Apa dan gimana sih popok rekondisi itu? Trus
bagaimana si oknum membuatnya?
Popok rekondisi adalah popok yang berasal dari popok bekas yang
dipungut oleh pemulung kemudian diolah secara manual oleh oknum tidak
bertanggungjawab sehingga menghasilkan sebuah popok yang terlihat baru sama
sekali, yang kemudian popok tersebut diedarkan ke masyarakat umum.
Proses Produksi
Pemulung memungut popok bekas yang dibuang oleh pengguna,
yang kemudian popok tersebut didrop ke penadah. Popok yang sudah terkumpul
banyak satu persatu dibuka perlahan dengan pisau cutter, kemudian isi bagian
dalamnya dikeluarkan, dan bagian luarnya (sebut saja casing) yang berbahan tahan air tersebut direndam menggunakan
deterjen dicuci sampai bersih. Casing
popok yang sudah dicuci kemudian diceck kembali kebersihannya. Untuk noda
membandel, pelaku menggunakan pemutih dan sikat gigi untuk membersihkan noda
pada popok. Selanjutnya casing popok
yang sudah dicuci tersebut dijemur hingga kering. Isi bagian dalam popok bekas
dipilih yang masih bagus untuk digunakan kembali.
Setelah casing popok
kering, isinya yang juga sudah bersih dimasukkan kembali ke dalam casing popok bekas. Kemudian popok yang
sidah terisi tersebut kembali direkatkan, ane tidak tahu persis caranya dengan
menggunakan apa. Maka jadilah sebuah popok setengah jadi yang terlihat baru. Setelah
direkatkan, popok kembali diceck kerapian dah kebersihannya.
Tahap selanjutnya yaitu finishing. Popok yang sudah terisi
disetrika dengan cara melapisi popok menggunakan kain, agar panas dari elemen
setrika tidak langsung mengenai popok. Agar benar – benar mirip seperti popok
baru, bagian dalam kain pelapis setrika diberi kawat jaring agar dapat
membentuk pola kotak – kotak di bagian dalam popok. Dan jadilah sebuah popok
yang terlihat baru sama sekali.
Packing
Pelaku memesan cover
pembungkus popok dari pihak ketiga, dimana mereka melakukan transaksi di
jalanan. Jadi, pelaku tidak tahu tempat produksi cover pembungkus popok, juga sebaliknya. Setelah pelaku mendapatkan
cover pembungkus, maka tahap pembungkusanpun
dilakukan dengan alat press plastik. Kemudian sejumlah popok yang sudah
terbungkus cover dipacking dengan kardus sesuai dengan merk popok. Popok
rekondisipun siap untuk dipasarkan. Pemasaran popok rekondisi ini dilakukan
malam hari.
Dengan adanya kecurangan seperti di atas, maka sebagai orang
tua yang menggunakan popok sekali pakai untuk buah hati tercinta, sebaiknya
setelah menggunakan popok sekali pakai, robeklah popok tersebut agar tidak bisa
didaur ulang. Kalau perlu, hancurkan sehancur – hancurnya. Jika agan atau sista
menggunakan jasa baby siter, pastikan baby siter melakukan hal tersebut.
Bahaya Penggunaan Popok
Rekondisi
Popok rekondisi dipungut dari tempat sampah. Dimana tempat
sampah adalah tempat berkumpulnya berbagai komunitas kuman. Walaupun sudah
dicucu hingga bersih, kuman – kuman tersebut tetap menempel pada popok. Apalagi
tempat prodiksi popok rekondisi dilingkungan yang tidak higienis. Kuman – kuman
tersebut dapat menimbulkan alergi pada bagian sekitar penggunaan popok, mulai
dari gatal – gatal, penyakit kulit, dll.
Nah demikian info ini ane tulis dengan harapan agar bayi
dan balita disekitar kita yang imut dan lucu – lucu tidak terkena penyakit
akibat menggunakan popok rekondisi.
Source: http://news.liputan6.com/read/2127775/waspada-popok-rekondisi